Rabu, 04 Maret 2015

rokok.....??? haram??????, bahayaaaaaa?????? enaaaaakkkkkkk???? mari kita bahas


Cara berhenti merokok bagi para pecandu rokok terkadang adalah suatu hal yang sangat mustahil. Pasalnya, banyak para perokok yang bilang bahwa merokok adalah suatu kebiasaan bahkan adalah suatu kebutuhan. Ibarat orang makan nasi, maka merokok pun juga sama halnya dengan menyantap nasi yang dimakan sehari-hari. Lebih parahnya lagi adalah ketika seseorang yang sudah menjadi pecandu rokok hingga orang tersebut mengatakan bahwa jika disuruh memilih antara makan nasi atau rokok, orang tersebut lebih memilih rokok daripada nasi. Ini berarti rokok sudah mengakar dan menancap menjadi candu di dalam tubuh seseorang.

Banyak para perokok yang pesimis kalau dirinya tidak akan pernah berhasil berhenti merokok walaupun sebenarnya ada cara cepat berhenti merokok. Oleh karena itu mindset seseorang yang mengatakan bahwa menghentikan kebiasaan merokok itu sulit perlu untuk segera dihilangkan. Bagaimana cara dan tips bagi anda yang sudah sangat ingin sekali menghentikan kebiasaan rokok anda selama ini?

Cara Berhenti Merokok Dalam 7 Hari

1. Hari pertama: Bulatkan Niat Anda
Di hari pertama anda perlu membulatkan tekad dan niat anda. Untuk tujuan apa anda berhenti merokok? Untuk siapa? Untuk diri sendiri, keluarga dan orang-orang yang mencintai anda. Awali niat dan tekad anda dengan berdoa kepada Allah yang maha pembolak-balik hati. Pada hari pertama ini anda harus menemukan alasan yang kuat kenapa berhenti merokok. Beberapa alasan antara lain:
  • Untuk kesehatanmu! sudahlah tidak perlu banyak bukti dan perdebatan. Ada ribuan fakta bahwa rokok akan segera membunuh anda. Semakin cepat anda berhenti merokok dan hidup sehat, maka semakin cepat organ tubuh anda yang rusak akibat rokok akan sedikit demi sedikit pulih.
  • Menghemat uang anda. Bulatkan tekad anda bahwa tidak ada gunanya membeli mahal-mahal hanya untuk kepulan asap. Kalau hanya ingin kepulan asap, bakar saja kertas atau barang di rumah anda lalu sedot asapnya, sama bukan? tidak sama donk, khan tembakau rokok wangi dan nikmat?!  Ah itu alasan anda saja, coba ingat-ingat pertama kali anda merokok! batuk-batuk bukan? terasa pahit? nah apa bedanya dengan hirup asap kertas yang dibakar tadi, toh lama kelamaan juga enak. Persepsi merokok itu nikmat karena kita melakukannya secara terus menerus dan menjadi kebiasaan. So, lebih baik uang anda gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.
  • Anda bisa melihat orang di sekeliling anda, ibu, anak, istri atau pacar anda. Apakah anda tidak kasihan jika tiap hari harus menghirup asap rokok anda? bacalah berbagai fakta bahwa perokok pasif jauh lebih berat resikonya. Ah khan merokoknya agak jauhan dari mereka, jadi aman. Hellooo… pernah denger anak meninggal gara-gara Pneumonia? yup penyakit itu muncul gara-gara racun asap rokok yang menempel di baju sang ayah, padahal tidak pernah sekalipun merokok di dekat anaknya.
2. Hari kedua: Rubah Mindset Anda
Mindset ini perlu untuk diubah. Banyak yang bilang bahwa berhenti merokok itu sulit. Coba bayangkan ketika anda makan nasi. Tiba-tiba nasi tersebut kejatuhan kotoran cicak dari atap rumah anda. Apa yang akan anda lakukan? Memakan kotorannya?? Iih tidak mungkin. Tentunya anda akan serta merta dan spontan menghentikan makan anda dan bahkan anda akan berhenti makan seketika itu juga. Padahal mungkin sebelumnya anda sangat lapar tapi karena ada kotoran cicak, seketika itu juga perut anda malah jadi kenyang dan tidak nafsu makan. Inilah mindset. Tanamkan dalam pikiran anda bahwa anda pasti bisa menghentikan rokok. Lihat orang-orang di sekitar anda yang mereka tidak pernah merokok. Apakah mereka mati kalau tidak merokok? Jawabannya adalah tidak. So, tanamkan segera ke dalam pikiran anda bahwa anda bisa berhenti merokok. Carilah informasi-informasi seputar bahaya merokok. Bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit asma, kanker paru-paru dan yang lain efek negatif yang tentunya merugikan tubuh anda.
3. Hari ketiga: Tanamkan Rasa Malu
Tanamkan rasa malu pada diri anda. Caranya adalah ketika anda akan merokok carilah tempat yang sepi yang tidak ada seorang pun yang melihat anda merokok. Jika ada orang lain yang lewat di depan anda segera sembunyikan dan matikan rokok anda. Ulangi cara ini setiap kali bertemu orang. Setiap anda merokok anda hanya boleh melakukannya di tempat sepi dan tidak ada seorang pun. Jika ada orang yang melewati atau melihat anda, segera matikan rokok tersebut dan sembunyikan. Lama-kelamaan anda akan terbiasa dan anda akan malu yang pada akhirnya anda akan meninggalkan rokok anda dimana pun anda berada.
4. Hari keempat: Jauhi Teman Yang Merokok
Teman adalah pengaruh eksternal. Ibarat pepatah mengatakan jika seorang berteman dengan tukang pandai besi dia akan mendapat aroma besi di tubuhnya tapi jika seorang berteman dengan penjual minyak wangi, dia akan mendapat aroma wangi juga. Begitulah pepatah mengatakan. Mulai hari keempat jauhilah teman-teman anda yang suka merokok. Batasi hubungan anda dengan mereka. Mulailah mencari teman-teman yang baik yang tidak merokok.
5. Hari kelima: Buang Semua Rokok
Di hari kelima ini anda harus membuang semua rokok anda. Anda paksa untuk tidak merokok lagi. Stress?? Bisa jadi. Tapi ingatlah tekad dan niat anda. Untuk apa anda merokok? Yaitu untuk agama anda, untuk diri anda sendiri dan untuk keluarga anda serta orang-orang yang anda cintai. Jika anda sakit karena rokok tentu anda dan keluarga akan sama-sama susah. Bayangkan jika anda terkena kanker paru-paru akibat terlalu banyak merokok. Siapa yang susah dan menderita? Anda dan keluarga anda sendiri.
6. Hari keenam: Hisaplah Permen
Mungkin di hari kelima anda mengalami yang namanya stress karena belum terbiasa untuk tidak merokok. Cara mengatasinya adalah dengan menghisap permen. Beberapa orang yang telah berhasil berhenti merokok melakukan cara ini dan terbukti berhasil. Menghisap permen sebagai bentuk pengalihan pikiran anda terhadap rokok itu sendiri.
7. Hari ketujuh: PERTAHANKAN !
Pertahankan usaha anda dari hari pertama hingga hari keenam. Banyak-banyaklah berdoa dan minta dukungan orang-orang terdekat anda terutama keluarga, istri, anak bahwa anda benar-benar akan berhenti merokok selamanya. Tentunya mereka juga akan senang karena melihat perubahan baik pada diri anda sendiri. Lihatlah dalam beberapa hari ke depan, tubuh anda semakin sehat, pikiran anda semakin fresh dan produktivitas anda akan meningkat tajam.
Itulah beberapa cara berhenti merokok dalam waktu seminggu. Lakukan tips di atas. Bertindaklah segera dan jangan ditunda-tunda lagi, sebelum semuanya terlambat. Orang-orang di sekitar anda menantikan perubahan besar dalam diri anda sendiri, oke demikian tips berhenti merokok, cobalah mulai sekarang.


 kalau anda masih belum bisa berhenti merokok, coba kita simak bersama ulasan larangan merokok dan hukumnya beserta dalil dalilnya menurut al Qur'an dan hadist

DALIL-DALIL SYAR’I TENTANG HARAMNYA ROKOK (Beserta Jawaban untuk Para Da’i Pembela Rokok)


Muqaddimah

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad Dary Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Agama adalah nasihat”, Kami berkata: “Untuk Siapa ya Rasulullah?” Beliau bersabda: Untuk Allah, untuk KitabNya, untuk RasulNya, untuk para imam kaum muslimin, dan orang-orang umum dari mereka.” (HR. Muslim. Lihat Imam an Nawawi, Riyadhus Shalihin, Bab Fi An Nashihah, hal. 72, hadits no. 181. Maktabatul Iman, Manshurah,Tanpa tahun. lihat Juga Arbain an Nawawiyah, hadits no. 7, Lihat juga Imam Ibnu Hajar al Asqalany, Bulughul Maram, Bab At targhib fi Makarimil Akhlaq, hal. 287, hadits. No. 1339. Darul Kutub al Islamiyah. 1425H/2004M)

Inilah nasihatku untuk diriku sendiri, dan saudaraku kaum muslimin, juga para da’i, atau imam mesjid, yang masih terbelenggu dengan candu rokok ….. untuk mereka yang mencari ketenangan dengan merokok, padahal seorang mu’min mencari ketenangan melalui dzikir dan shalat … untuk mereka yang tengah mencari kejelasan dan kebenaran …. Untuk merekalah risalah ini dipersembahkan …

Rokok, siapa yang tidak kenal dengan benda satu ini. Ia telah menyatu dalam kehidupan sebagian manusia. Baik orang awam, atau kaum intelek, miskin atau kaya, pedesaan atau kota , pria bahkan wanita, priyai atau kiayi. Kehidupan mereka seperti dikendalikan oleh rokok. Mereka sanggup untuk tidak makan berjam-jam, tetapi ‘pusing’ jika berjam-jam tidak merokok. Mengaku tidak ada uang untuk bayar sekolah, tetapi koq selalu ada uang untuk membeli rokok. Sungguh mengherankan!

Tulisan ini diturunkan dalam rangka menyelamatkan umat manusia, khususnya umat Islam, dari bahaya rokok, serta bahaya para propagandis (pembela)nya dengan ketidakpahaman mereka tentang nash-nash syar’i (teks-teks agama) dan qawaidusy syar’iyyah (kaidah-kaidah syariat). Atau karena hawa nafsu, mereka memutuskan hukum agama karena perasaan dan kebiasaannya sendiri, bukan karena dalil-dalil Al Qur’an dan As Sunnah, serta aqwal (pandangan) para ulama Ahlus Sunnah yang mu’tabar (yang bisa dijadikan rujukan). Lantaran mereka, umat terus terombang ambing dalam kebiasaan yang salah ini, dan meneladani perilaku yang salah, lantaran menemukan sebagian para da’i hobi dengan rokok. Padahal para da’i adalah pelita, lalu, bagaimana jika pelita itu tidak mampu menerangi dirinya sendiri? Wallahul Musta’an!

Mereka beralasan ‘tidak saya temukan dalam Al Qur’an dan Al Hadits yang mengharamkan rokok.’ Sungguh, ini adalah perkataan yang mengandung racun berbahaya bagi orang awam, sekaligus menunjukkan keawaman pengucapnya, atau kemalasannya untuk menelusuri dalil. Sebab banyak hal yang diharamkan dalam Islam tanpa harus tertera secara manthuq (tekstual/jelas tertulis) dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Kata-kata ‘rokok’ jelas tidak ada dalam Al Qur’an dan As Sunnah secara tekstual, sebab bukan bahasa Arab, nampaknya anak kecil juga tahu itu. Nampaknya, orang yang mengucapkan ini tidak paham fiqih, bahwa keharaman dalam Al Qur’an bisa secara lafaz (teks tegas mengharamkan) atau keharaman karena makna/pengertian/maksud. Nah, secara lafaz memang tidak ada tentang haramnya rokok, tetapi secara makna/pengertian/maksud, jelas sangat banyak dalilnya. Orang yang mengucapkan kalimat seperti ini ada beberapa kemungkinan, pertama, ia benar-benar tidak tahu alias awam dengan urusan syariat, jika demikian maka ucapan “tidak saya temukan …dst” itu bisa dimaklumi. Kedua, ia telah mengetahui adanya ayat atau hadits yang secara makna mengharamkan apa pun yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain termasuk rokok, tetapi ia memahaminya sesuai selera dan hawa nafsunya sendiri, tidak merujuk kepada pandangan para Imam dan Ulama yang mendalam. Ketiga, ia sudah mengetahui dalilnya tetapi ia sembunyikan dari umat, atau ia pura-pura tidak tahu, maka ini adalah sikap dusta dan kitmanul haq (menyembunyikan kebenaran) yang dikecam dalam agama.

Sejak zaman sahabat, umat telah ijma’ (sepakat) bahwa Anjing adalah haram dimakan, namun adakah ayat atau hadits secara jelas yang menyatakan Anjing haram di makan? Tidak ada! Tetapi kenapa Islam mengharamkan? Karena kita memiliki qawaid al fiqhiyyah fi at tahrim (kaidah-kaidah fiqih dalam mengharamkan), maqashid syari’ah (esensi syariat) yang mafhum secara tersirat, serta qarinah (korelasi/petunjuk isyarat) tentang haramnya sesuatu walau tidak secara jelas disebut nama barangnya atau perbuatannya. Nah, kaidah-kaidah inilah yang nampaknya luput dari mereka dalam perkara rokok ini.

Dikhawatiri dari pandangan sebagian da’i yang terlalu tekstual dan kaku ini, nanti-nanti ada umat yang mengatakan bahwa memonopoli barang dagangan adalah halal, karena tidak ada ayat atau hadits secara terang tentang ‘monopoli’, Joget ala ngebor Inul juga halal, karena tidak ada ayat atau hadits yang membahas tentang goyangnya Inul! Laa hawla wa laa quwwata illa billah.

Ada lagi yang berkata, “Bukankah para kiayi juga merokok? Bukankah mereka ahli agama?”

Jawaban kami: Hanya Rasulullah yang ma’shum (terpelihara dari kesalahan), sedangkan selainnya (walau ulama atau kiayi) bisa saja salah. Kebenaran bukan dilihat dari orangnya, tapi lihatlah dari perilakunya, sejauh mana kesesuaian dengan Al Qur’an dan As Sunnah. Kami amat meyakini dan berbaik sangka, para kiayi yang merokok pun sebenarnya membenci apa yang telah jadi kebiasaan mereka, hanya saja karena sudah candu, mereka sulit meninggalkannya. Akhirnya, tidak sedikit di antara mereka yang mencari-cari alasan untuk membenarkan rokok. Sungguh, Ahlus Sunnah adalah orang yang berani beramal setelah adanya dalil, bukan beramal dulu, baru cari-cari dalil dan alasan.

Imam Malik Radhiallahu ‘Anhu berkata: “Perkataan seluruh manusia bisa diterima atau ditolak, hanya perkataan penghuni kubur ini (yakni Rasulullah) yang wajib diterima (tidak boleh ditolak).”

Imam Hasan al Banna Rahimahullah berkata: “Setiap manusia bisa diambil atau ditinggalkan perkataan mereka, begitu pula apa-apa yang datang dari para salafus shalih sebelum kita yang sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunnah, kecuali hanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam (yang perkatannya wajib diterima tidak boleh ditolak, pen) ….. “ (Al imam Asy Syahid Hasan al Banna, Majmu’ah Ar Rasail, hal.306. Maktabah at Taufiqiyah, Kairo. Tanpa tahun)

Memang keteladanan hanya ada pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaih wa Sallam.

Dan untuk para da’i hati-hatilah, sebab Allah Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan Ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” (QS. An Nahl (16): 116)

Dari Abdullah bin Amr bin al Ash Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallah ‘ Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu secara begitu saja dalam diri manusia, tetapi dicabutnya ilmu melalui wafatnya para ulama. Sehingga orang berilmu tidak tersisa, lalu manusia menjadikan orang bodoh menangani urusan mereka. Mereka ditanya lalu menjawab dengan tanpa ilmu. Akhirnya, mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Bukhari, lihat Syaikh Fuad Abdul Baqi, Al lu’Lu’ wal Marjan, Kitabul ‘ilmi, hal. 457, hadits no. 1712. Darul Fikri, Beirut . 1423H/2002M)

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah diambilnya ilmu (agama) dari kalangan ashaghir.” (HR. Abdullah bin al Mubarak, dalam kitab Az Zuhd, dengan sanad hasan)

Siapakah Ashaghir? Berkata Abdullah bin al Mubarak Rahimahullah, yaitu orang yang Qillatul ‘ilmi (sedikit ilmunya). Ya, sedikit ilmunya tetapi banyak gayanya! Lidahnya menjulur melebihi pengetahuannya.

Dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ”Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat majelisnya denganku pada hari kiamat nanti adalah yang paling baik akhlaknya di antara kalian. Dan sesungguhnya yang paling saya benci dan paling jauh dariku adalah yang banyak omongnya (ats tsartsarun), bermulut besar (al mutasyaddiqun), dan al mutafaihiqun.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, kami telah tahu ats tsartsarun dan al mutasyaddiqun, tetapi apakah al mutafaihiqun? Rasulullah menjawab: “Yaitu al Mutakabbirun (orang yang merasa besar, sok berilmu). (HR. Imam At Tirmidzi, ia berkata: hadits ini ‘hasan’. Imam an Nawawi, Riyadhush Shalihin, Bab Husn al Khuluq, hal. 187, hadits no. 629. Maktabatul Iman, Al Manshurah)

Berikut ini akan kami paparkan adillatusy syar’iyyah (dalil-dalil syara’) dari Al Qur’an dan As Sunnah tentang haramnya rokok, yang tidak ada keraguan di dalamnya, berserta kaidah-kaidah fiqhiyyah yang telah disepakati para ulama mujtahidin, dan kami paparkan pula pandangan ulama dunia tentang rokok. Wallahul Musta’an!


1.Dalil dari Al Qur’an

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

“Dan Janganlah kalian menjerumuskan diri kalian dengan tangan kalian sendiri ke dalam jurang kerusakan.” (QS. Al Baqarah (2): 195)

“Dan Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri ..” (QS. An Nisa (4): 29)

Perhatikan dua ayat ini, tidak syak (ragu) lagi, merokok merupakan tindakan merusak diri si pelakunya, bahkan tindakan bunuh diri. Para pakar kesehatan telah menetapkan adanya 3000 racun berbahaya, dan 200 diantaranya amat berbahaya, bahkan lebih bahaya dari Ganja (Canabis Sativa). Mereka menetapkan bahwa sekali hisapan rokok dapat mengurangi umur hingga beberapa menit. Wallahu A’lam bis Shawab. Pastinya, umur manusia urusan Allah Ta’ala, namun penelitian para pakar ini adalah pandangan ilmiah empirik yang tidak bisa dianggap remeh. Al Ustadz Muhamad Abdul Ghafar al Hasyimi menyebutkan dalam bukunya Mashaibud Dukhan (Bencana Rokok) bahwa rokok bisa melahirkan 99 macam penyakit. Lancet, sebuah majalah kesehatan di Inggris menyatakan bahwa merokok itu adalah penyakit itu sendiri, bukan kebiasaan. Perilaku ini merupakan bencana yang dialami kebanyakan anggota keluarga, juga bisa menurunkan kehormatan seseorang. Jumlah yang mati karena rokok berlipat ganda. Majalah ini menyimpulkan, asap rokok lebih bahaya dari asap mobil.

Perhatikan dua ayat di atas, ia menggunakan sighat lin nahyi wa lin nafyi (bentuk kata untuk pengingkaran/larangan) yang bermakna jauhilah perbuatan merusak diri atau mengarah pada bunuh diri. Dalam kaidah Ushul Fiqh disebutkan al Ashlu fi an Nahyi lil Haram (hukum asli dari sebuah larangan adalah haram). Seperti kalimat wa laa taqrabuz zinaa .. (jangan kalian dekati zina) artinya mendekati saja haram apa lagi melakukannya. Maksudnya, ada dua yang diharamkan dalam ayat ini yakni 1. Berzina, dan 2. perilaku atau sarana menuju perzinahan. Ini Sesuai kaidah Ushul Fiqh, ‘ Ma ada ilal haram fa huwa haram’ (Sesuatu yang membawa kepada yang haram, maka hal itu juga haram).

Begitu pula ayat ‘Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri’, artinya, yang haram yaitu 1. Bunuh diri, dan 2. Perilaku atau sarana apapun yang bisa mematikan diri sendiri.

Imam Asy Syaukani berkata dalam Kitab tafsirnya, Fat-hul Qadir, tentang maksud ayat An Nisa 29 di atas:

Artinya: “Maksud firmanNya ‘Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri’ adalah Wahai muslimun, janganlah kalian saling membunuh satu sama lain, kecuali karena ada sebab yang ditetapkan oleh syariat. Atau, janganlah bunuh diri kalian dengan perbuatan keji dan maksiat, atau yang dimaksud ayat ini adalah larangan membunuh diri sendiri secara hakiki (sebenarnya). Tidak terlarang membawa maksud ayat ini kepada makna-makna yang lebih umum. Dalilnya adalah Amr bin al Ash berhujjah (berdalil) dengan ayat tersebut, ketika ia tidak mandi wajib (mandi junub) dengan air dingin pada saat perang Dzatul Salasil. Namun, Nabi Shaliallahu ‘Alaihi wa Sallam mendiamkan (tanda setuju) hujjah (alasan) yang yang dipakai olenya. Ini ada dalam Musnad Ahmad, Sunan Abu daud, dan lain-lain.” Demikian dari Imam Asy Syaukani Rahimahullah. (Lihat juga Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Jilid 1, hal. 480. Toha Putera Semarang, dengan naskah berbahasa Arab yang disesuaikan dengan naskah dari Darul Kutub Al Mishriyah)

Dalam ayat lain Allah Ta’ala juga berfirman:

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS. Al Isra’ (17): 27)

Tidak ragu pula, hobi merokok merokok tindakan tabdzir (pemborosan) dan penyia-nyiaan terhadap harta. Mereka tidak mendapatkan apa-apa dari rokok kecuali ketenangan sesaat, bahaya penyakit yang mengancam jiwa, dan terbuangnya uang secara sia-sia. Bahkan, Allah Ta’ala menyebut mereka sebagai saudara-suadara syaitan.

Berkata Imam Asy Syaukany tentang tafsir ayat ini:

“… Bahwa orang yang berbuat mubadzir (pemboros) diumpamakan seperti syaitan, dan setiap yang diumpamakan dengan syaitan maka baginya dihukumi sebagai syaitan, dan setiap syaitan adalah ingkar (terhadap Allah, pen), maka orang yang mubadzir adalah orang yang ingkar.” (Imam Asy Syaukany, dalam Fat-hul Qadir-nya)

Sebagian ulama –seperti Imam Asy Syaukany ini- ada yang mengatakan bahwa berlebihan dalam berinfak juga termasuk tabdzir (pemborosan)[1], maka apalagi berlebihan dalam merokok! Berpikirlah wahai manusia!

Maka, haramnya rokok adalah muwafaqah bil maqashid asy Syari’ah (sesuai dengan tujuan syariat) yang menghendaki terjaganya lima hal asasi (mendasar), yaitu agama, nyawa, harta, akal, dan keturunan. Imam al Qarafi al Maliki menambahkan menjadi enam, yaitu kehormatan.

Allah Ta’ala juga menyebut tentang ciri-ciri orang yang beriman yakni orang yang:

“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya” (QS.Al Mu’minun (23): 8)

Kesehatan adalah anugerah dari Allah yang harus dijaga, itu adalah amanah dari Allah Ta’ala yang tidak boleh dikhianati. Dalam hadits disebutkan, “Laa Imanan liman laa amanata lahu (tidak ada iman bagi orang yang tidak menjaga amanah). Seharusnya, seorang muslim yang baik berhati-hati dengan perkara amanah ini, sebab akan menjatuhkannya dalam kategori kemunafikan. Wal ‘Iyadzubillah!

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Yaitu jika diberi amanah ia tidak mengkhianatinya, bahkan ia menunaikannya kepada pihak yang memberinya.” (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Jilid 3, hal. 239)

Itulah orang yang beriman, ia menjaga amanah. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak menjaga amanah?

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tanda orang munafik ada tiga: jika bicara ia dusta, jika janji ia ingkar, jika diberi amanah ia khianat.” (HR. Bukhari dan Muslim, Lihat Imam an Nawawi, Riyadhus Shalihin, Bab al Amr bi Ada’I al Amanah, hal. 77, hadits no. 199, dan juga Bab al Wafa’ bil ‘Ahdi wa Injaz bil Wa’di, hal. 201, hadits no. 687. Maktabatul Iman, Manshurah. Lihat juga kitabnya Syaikh Fuad Abdul Baqi, Al Lu’Lu’ wal Marjan, Bab Bayan Khishal al Munafiq, hadits no. 38. Darul Fikr, Beirut . Lihat juga Imam Ibnu Hajar al Asqalany, Bulughul Maram, Bab at Tarhib min Masawi al Akhlaq, hal. 279, hadits no. 1296. Cet. 1, Darul Kutub al islamiyah. 1425H/2004M)

Demikianlah dalil-dalil Al Qur’anul Karim yang amat tegas dan jelas tentang larangan merusak diri sendiri dan berbuat mubadzir, mengkhianati amanah kesehatan, yang semua itu telah dilakoni oleh aktifitas merokok. Bagian ini telah kami paparkan juga beberapa hadits, dan pandangan para ulama terdahulu kita. Alhamdulillah …



Rabu, 25 Februari 2015

jamu untuk stamina

 

SARI PURWOCENG BERKASIAT: 
untuk stamina pri dan menormalkan berbagai gangguan kejantanan.
 KOMPOSISI:
Daun purwoceng,jahe merah,bawang putih lanang,merica hitam,pasak bumi,jintan hitam,jambe dan bahan toga lainnya.

4 Penyebab Menurunnya Gairah Pria

Penyebab menurunya gairah pria  –  Libido adalah komponen gairah seksual yang disadari laki-laki, juga disebut sebagai dorongan seks. Libido rendah hadir ketika seorang pria kehilangan minat pada aktivitas seksual dan mengalami pemikiran seksual lebih sedikit daripada saat libido normal. Ada sejumlah faktor yang dapat mengakibatkan perkembangan libido yang rendah pada laki-laki antara lain :
  1. Fluktuasi Hormon

khasiat daun pegagan







 SARI TEMU PEGAGAN BERKASIAT:   Sangat baik untuk membantu kecerdasan otak dan meningkatkan daya ingat pada anak.

 KOMPOSISI:
Temu lawak,daun pegagan,gula,garam,dan bahan toga lainnya.